Matematika :

Jul 2, 2011

5 Mitos Tentang Cewek, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan

Dalam kesehariannya, para guru sains sering mengeluhkan bahwa "matematika sulit diterima oleh siswa Perempuan" ketimbang pelajaran tentang budaya populer saat ini, tetapi sebuah program yang melibatkan perempuan dan anak perempuan dalam pembelajaran bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika menunjukkan sebaliknya.


Berikut 5 mitos tentang gadis dan ilmu pengetahuan yang masih dipercaya hingga saat ini, yang terbantahkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh  'the National Science Foundation's (NSF) Research on Gender in Science and Engineering (GSE) program' :

1. Sejak awal bersekolah, kebanyakan cewek telah menunjukkan sikap kurang suka terhadap ilmu pengetahuan dan tekhnologi ketimbang laki-laki
Kenyataan yang ada : Di sekolah dasar banyak anak perempuan dan laki-laki yang menyukai STEM (sains, teknologi, enginering, math) adalah seimbang. Studi terbaru menunjukkan bahwa di kelas 4, 66% anak perempuan dan 68 % anak laki-laki menyukai STEM

2. Kelas Intervensi dengan melibatkan banyak perempuan untuk menyukai STEM akan mematikan karakter siswa laki-laki dalam menyukai STEM
kenyataan yang ada : Ternyata hal tersebut tidak benar, dalam penelitiannya NSF menggambarkan bahwa ketika kepada anak perempuan ditunjukan gambar seorang ahli STEM perempuan dan diminta untuk memberikan tanggapan, maka anak laki-laki pun memberikan tanggapan positif dengan kata-kata "aku pasti bisa!"

3. STEM lebih mudah diterima oleh siswa laki-laki
Kenyataan yang ada : Ternyata menurut hasil penelitian bahwa hal itu disebabkan oleh karena para guru STEM lebih condong untuk membantu kegiatan pembelajaran anak laki-laki daripada anak perempuan. Dalam suatu kegiatan percobaan misalnya, anak laki-laki lebih banyak dilibatkan dan dibimbing untuk melakukan percobaan, sementara anak perempuan lebih banyak menjadi penonton. Ketika dibuat sebuah kelas percobaan yang melibatkan perempuan sebagai pelaksana utama kegiatan percobaan, ternyata hasilnya sangat menakjubkan

4. Orang Tua tidak mendukung anak perempuan lebih mendalami STEM
Kenyataan yang ada : Menurut hasil penelitian NSF bahwa hal itu dikarenakan para orang tua kurang mendapat sosialisasi tentang manfaat STEM bagi perempuan. Ketika para orang tua disadarkan akan besarnya manfaat STEM dan kemampuan anak perempuan dalam pengusaan STEM, ternyata orang tua sangat mendukung.

5. Pada level perguruan tinggi, Perubahan kurikulum akan menyebabkan risiko "berenang atau tengelam"
Kenyataan yang ada : mentaltas untuk menyingkirkan "siswa yang lemah", terutama dalam ilmu-ilmu STEM adalah tidak proporsional. Mahasiswa perempuan sering dianggap sebagai kelas "B" sebagai gambaran mahasiswa yang tidak dapat bertahan dan drop out, sementara laki-laki dianggap sebagai mahasiswa kelas "C" yaitu yang akan tetap bertahan mengikuti kegiatan kuliah. Sehingga banyak perguruan tinggi yang cenderung menyepelekan anak perempuan dalam penerimaan mahasiswa baru. hal in ditentang keras oleh NSF.


No comments:

Post a Comment

Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini

 

© Copyright yusuf blog 2010 -2011 | Design by Yusuf Blog | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...