Baru-baru ini kita dihebohkan dengan berita ditemukan deposit emas alluvial pada sungai Legowo di daerah Banyumas. Ibarat pepatah "ada gula ada semut" otomatis membuat warga sekitar bahkan yang dr luar daerah tersebut langsung membanjiri daerah tersebut alih2 untuk mendapatkan keuntungan berkah sumber daya alam tersebut...Alhasil masyarakat akhirnya kecewa karena pihak terkait (Dinas ESDM) setempat memastikan bahwa pada daerah tersebut tidak terdapat deposit mineral Aurum (Au)/ Emas melainkan mineral Pyrite (FeS2).
Sudah sepantasnya masyarakat dapat belajar dari pengalaman tersebut, ilmu pengetahuan mengenai Geologi dapat mulai dikenalkan kepada masyarakt luas. Kita mulai dari Forum Bebas Indonesia (FBI) ini untuk dapat menginformasikan kepada masyarakat luas.
Gambar 1
Gambar 2
Ket Gambar :
1. Mineral Pyrite
2. Mineral Au (emas)
Penampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit, dan chalcopyrite dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan ceratnya yang keemasan. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak.
Sifat fisik emas sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik, malleable sehingga dapat dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling tinggi densitasnya.
Orang sering mengira penampakan pirit sebagai emas, yang kilapnya memang menyerupai emas. Kadang ada yang bertanya, apakah pyrite ini emas? Atau apakah pyrite ini mengandung emas?.
PYRITE dengan rumus kimia FeS2, merupakan salah satu dari jenis mineral sulfida yang umum dijumpai di alam, sebagai hasil sampingan suatu endapan hidrotermal ataupun sebagai mineral asesoris dalam beberapa jenis batuan. Secara deskriptif, pyrite ini mempunyai warna kuning keemasan dengan kilap logam. Struktur kristalnya pyrite dan emas sama-sama kubis, namun sifat dalamnya yang berbeda. Emas lebih mudah ditempa daripada pyrite. Kalau dipukul, pyrite akan hancur berkeping-keping, sedangkan emas tidak mudah hancur karena lebih mudah ditempa (maleable).
Cara yang cukup mudah untuk membedakan emas dengan pyrite adalah dengan melihat asahan polesnya di bawah mikroskop. Biasanya di bawah mikroskop pantul, emas tampak berbentuk tak beraturan dibandingkan pyrite yang kadang bentuk kubisnya masih tampak. Meskipun sama-sama isotropik, tetapi kecemerlangan emas tidak dapat ditandingi oleh pyrite, begitu juga bentuknya. Cara lain adalah menganalisis kandungan kimianya, misalnya dengan microprobe atau SEM plus EDX, dengan cara ini dapat dibedakan pyrite atau emas.
Karena emas apat berasosiasi dengan pyrite, maka emas memungkinkan terdapat di dalam pirit, yang dikenal dengan istilah refractory gold. Emas ini biasanya hadir bersama-sama arsen (arsenian pyrite atau arsenopyrite).
Emas merupakan bahan galian logam yang bernilai tinggi baik dari sisi harga maupun sisi penggunaan. Logam ini juga merupakan logam pertama yang ditambang karena sering dijumpai dalam bentuk logam murni. Bahan galian ini sering dikelompokkan ke dalam logam mulia (precious metal).
Secara geokimia, emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit). Di alam sumber emas terbesar adalah pada inti bumi, karena kandungan inti bumi adalah ~100% besi, dengan sedikit unsur-unsur ringan, seperti belerang, silikon dan oksigen.
Emas secara alamiah dapat dijumpai pada beberapa mineral, seperti emas murni, silvanit, kalaverit, krenerit, nagyagit, elektrum, dan uytenbogaardtit. Emas murni (native gold) mengandung sekitar 2-20% perak dan 0,1-0,5% tembaga. Elektrum adalah emas yang mengandung 30-50% perak. Berdasarkan hasil analisis geokimia, kandungan emas rata-rata di permukaan bumi (kerak bumi) sebesar 0,002 g/t (gram per ton).Emas memiliki nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.
Ada tiga hal penting dalam membahas pembentukan emas, yaitu
* suatu reservoar yang mengandung emas meskipun dalam kadar yang tidak begitu besar,
* larutan airpanas yang dapat membawa emas ke tempat penjebakan, dan
* tempat penjebakan.
Jul 7, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
LALU, APAKAH PYRITE ITU SENDIRI MENGANDUNG EMAS? BERAPA PERSEN? APA SAJA KANDUNGAN PYRITE?
ReplyDelete