Matematika :

Jul 13, 2011

Kebijakan Mempertahankan Kepala Sekolah Lebih Lama, Terbukti Lebih Baik

Kebijakan penempatan kepala sekolah pada tiap daerah saat ini dilihat dari sisi waktu penugasan terdapat dua model. Pertama model kebijakan mempertahankan kepala sekolah dalam waktu panjang di satu sekolah jika terbukti efektif. Kedua, model kebijakan mempercepat promosi, rotasi, dan demosi. Kedua model itu memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatnya mutu kepemimpinan sekolah sehingga berdamapak positif terhadap efektivitas guru mengajar dan siswa belajar dengan didukung dengan suasana sekolah yang kondusif.
Pemerintah Daerah di Bali, misalnya,  menerapkan model mempertahankan masa tugas kepala sekolah dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja,  setelah kepala sekolah membuktikan diri  dapat  bekerja efektif meningkatkan kinerja sekolahnya. Beberapa sekolah terkemuka di Bali dinakhodai oleh para kepala sekolah dengan masa tugas di satu sekolah lebih dari lima tahun.
Di Jawa pada beberapa SMA terkemuka mempertahankan kedudukan kepala sekolah yang efektif dalam masa tugas yang cukup  lama juga, lebih dari lima tahun. Mereka juga berhasil  memelihara kemajuan pembaharuan sekolahnya. Namun jumlah yang dipertahankan dengan masa tugas yang sangat pendek jauh lebih banyak, dan sekolah yang dibinanya belum menunjukkan perkembangan yang berarti.
Karena banyak kepala sekolah dipindah sebelum membuktikan efektivitas kerjanya, maka banyak sekolah yang belum berhasil melakukan perubahan-perubahan  pada peningkatan mutu pembelajaran apalagi meningkatakan daya kompetisi siswa.
Namun demikian, masa tugas yang panjang juga bukan berarti bebas resiko negatif. Salah satu faktor internal yang tidak mudah diselaraskan ialah semakin lama seorang  kepala sekolah memimpin sekolah unggul semakin kuat membangun jejaring kerjanya. Kekuatan ini berpotensi mengganggu intensitas komunikasi dan partisipasi pada kegiatan pemerintah di daerahnya. Perhatiannya terbagi dengan kegiatan provinsi maupun kegiatan nasional. Dampak dari itu nilai dedikasinya terhadap pemerintah daerahnya menurun.  Kondisi  seperti ini dialami beberapa kepala sekolah sehingga mempercepat kepindahan tugasnya.
Di sisi lain, menempatkan kepala sekolah terlalu lama menyebabkan daya adaptasi sekolah terhadap perubahan lingkungan eksternal menurun juga. Kepemimpinan yang kuat makin lama makin menunjukkan dominasinya sehingga daya kompromi dalam membangun perubahan semakin lemah. Padahal yang dibutuhkan sekolah efektif adalah pemimpin yang dominan, namun tidak mendominasi.
Kecepatan peralihan kepala sekolah di berbagai daerah,dengan menerapkan siklus promosi, rotasi, dan demosi yang terlalu cepat dapat  mengganggu efektivitas  kepemimpinan kepala sekolah. Rasa aman dan ketakutan dimutasi melekat dalam setiap gerak kepemimpinannya. Kuatnya kegusaran dapat melemahkan daya inivasi pimpinan.
Hasil pengamatan mungkin dapat menjadi bahan diskusi atau menjadi sumbang saran bagi para pemegang kebijakan penempatan kepala sekolah agar mempertimbangkan dengan lebih seksama dalam merotasi dan mendemosi kepala sekolah untuk membangun sekolah yang kondusif bagi tumbuhnya kepemimpinan yang efektif yaitu dalam meraih keunggulan tiap daerah melalui persaingan dalam bidang pendidikan.

No comments:

Post a Comment

Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini

 

© Copyright yusuf blog 2010 -2011 | Design by Yusuf Blog | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...