Matematika :

Oct 16, 2011

TEORI PEMBELAJARAN : MEMBERIKAN PERHATIAN PADA SISWA

Menurut Worell dan Stilwell, perhatian dapat didefinisikan sebagai suatu strategi kognitif yang mencakup empat faktor, yaitu: 1) berorientasi ke suatu masalah, 2) meninjau sepintas isi masalah, 3) memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan, dan 4) mengabaikan stimuli yang tidak relevan.
Di dalam proses belajar mengajar matematika, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya. Siswa harus mempunyai perhatian yang cukup besar mengenai apa yang dipelajari, sehingga ia dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang ada atau datang dari luar. Perhatian dapat membuat siswa 1) mengarahkan diri ke tugas yang akan diberikan, 2) melihat masalah-masalah yang akan diberikan, 3) memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan, dan 4) mengabaikan hal-hal lain yang tidak relevan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang:

a.      Faktor internal, mencakup :
1)     Pemberian stimulus yang sesuai dengan minat siswa akan lebih mudah menarik perhatiannya.
2)     Kelelahan, baik fisik maupun mental akan mengurangi perhatian.
3)     Orang yang exstrovert membutuhkan istirahat di antara waktu belajarnya, karena mereka akan sulit berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang seperti halnya mereka yang introvert.

b.     Faktor eksternal,  meliputi:
1)     Intensitas stimulus, makin kuat intensitas stimulus yang disajikan, makin besar pula perhatian siswa terhadapnya (semakin banyak keterlibatan siswa dalam perumusan pengetahuan: faktual, konseptual, atau prosedural), akan semakin besar perhatian siswa.
2)     Stimulus yang baru dan tidak umum (lazim) akan lebih menarik perhatian.
3)     Keragaman stimuli, dengan lain perkataan stimuli yang berubah-ubah atau variatif akan lebih menarik perhatian.
4)     Beberapa warna lebih mudah menarik perhatian dibanding dengan warna lain (misalnya warna merah),
5)     Stimulus yang bergerak lebih menarik perhatian dibanding dengan stimulus yang tidak bergerak,
6)     Penyajian stimulus secara berkala dan berulang-ulang dengan tidak membosankan, akan lebih menarik perhatian daripada yang disajikan secara cepat dan hanya untuk sekali saja. 
          Cara-cara yang dapat dipakai guru untuk “menarik  perhatian” siswanya, antara lain:
1)     Mengetahui minat siswa. Hal ini tergantung antara lain dari umur, status sosial ekonomi, harapan, pengalaman, keberhasilan, kejadian-kejadian di dunia, dan sebagainya.
2)     Memberikan pengarahan, pancingan/inisiasi, dan petunjuk yang memotivasi, misalnya bagian mana yang penting, apa yang akan diujikan,  dan sebagainya.
3)     Menjelaskan tujuan-tujuan belajar, topik-topik, dan kesimpulan-kesimpulan dari materi yang akan dipelajari.
4)     Memberi advance organizers dalam bentuk singkatan tentang materi yang akan dibicarakan dan hubungannya dengan apa yang telah diperoleh siswa.
5)     Mengadakan tes awal atau kuis/pertanyaan.
6)     Untuk tetap dapat menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan hal-hal tersebut di bawah ini:
a)     Menyajikan stimuli yang beraneka ragam.
b)     Mengubah saluran komunikasi, sehingga tidak menjemukan.
c)     Membuat siswa melakukan aktivitas fisik dan pikiran.
d)     Memberikan selingan humor selama penyajian/ pembelajaran.
e)     Menunjukkan kepada siswa kesenangan dalam membimbing / mengajar.
f)      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan selama presentasi sebagai alat untuk memberikan penekanan, atau mengulangi hal-hal pokok.
g)     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat.
h)    Memberikan hand-outs  atau lembar-lembar tugas.

No comments:

Post a Comment

Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini

 

© Copyright yusuf blog 2010 -2011 | Design by Yusuf Blog | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...