Matematika :

Apr 16, 2011

Tenang Menghadapi UN


PESAN di atas terutama kita tujukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Kejuruan (SMK), dan sederajat yang mulai Senin, 18 April 2011, menjalani Ujian Nasional (UN).
Selama tiga hari, mereka berjuang menjawab secara benar dan sebanyak-banyaknya soal yang diujikan untuk mata pelajaran yang diujikan.
Kita berharap siswa, dan guru tentunya, tenang karena setidaknya ada dua kondisi yang mendukung pesan ini. Pertama, baik sekolah—dalam hal ini guru—dan khususnya siswa sendiri sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari untuk menghadapinya. Bahkan, bisa dikatakan, persiapan itu telah dilakukan sejak pertama kali mereka memasuki kelas akhir (kelas XII).
Kita berani memastikan guru sudah mengingatkan para siswa bahwa tahun terakhir itu merupakan tahun yang menentukan kelulusan siswa. Karena itu, siswa diingatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajarnya. Guru akan mengajar lebih intensif, termasuk misalnya dengan lebih banyak membahas berbagai materi pelajaran yang akan diujikan dalam UN. Sekolah juga biasanya mengambil kebijakan dengan memberi lebih banyak pelajaran tambahan agar siswanya mampu menghadapi UN dengan sukses.
Kedua, dan mungkin ini yang paling penting dan selalu menjadi perdebatan selama ini, adalah berubahnya cara penilaian kelulusan siswa peserta UN. Mulai tahun ini berlaku Peraturan Mendiknas No. 2/2011 tentang Ujian Sekolah/Ujian Nasional Tahun 2011. Peraturan ini menformulasikan penilaian kelulusan: 60 persen berasal dari nilai UN dan 40 persen dari nilai sekolah (rapor siswa).
Dengan formulasi baru ini, sekolah berperan besar untuk kelulusan siswa. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya ketika kelulusan siswa ditentukan sepenuhnya dari hasil UN dan tanpa mengindahkan nilai rapor siswa bersangkutan.
Karena persiapan cukup lama dan sudah seharusnya matang serta berubahnya formula penilaian itulah, maka kita berharap siswa dan guru tidak panik saat menghadapi UN ini. Setelah sekolah diberi peran itu, kita mengharapkan agar mulai tahun ini dan selanjutnya, tidak ada lagi guru dan siswa yang terlibat dalam kecurangan-kecurangan dengan berbagai modus seperti selalu terungkap di tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya peran sekolah dalam penilaian kelulusan siswa saat UN ini, kita harus tetap mewanti-wanti jangan sampai sekolah akhirnya memanfaatkan secara negatif peran yang diberikan itu. Misalnya, dengan mengubah seluruh nilai siswa dalam rapornya. Tegasnya: menggantinya dengan rapor baru yang nilainya jauh lebih baik sehingga akan bisa mempengaruhi secara signifikan hasil UN yang buruk sehingga akhirnya siswa tetap lulus dengan nilai sangat baik.
Mengapa pesan ini juga penting kita kemukakan? Tidak lain karena inilah nilai inti dari proses pendidikan yang dilakukan, yaitu pendidikan karakter berupa penghargaan atas nilai-nilai kejujuran, kerja keras, menghargai proses, keadilan, dan sebagainya, bagi anak bangsa. Sekolah diharapkan menjadi tulang punggung pendidikan karakter karena akhir-akhir ini ada anggapan nyaris hilangnya lembaga lain, termasuk individual, yang diharapkan bisa menjadi teladan pentingnya karakter-karakter utama tersebut untuk mampu menghadapi tantangan kehidupan di masa depan yang kian kompleks.
Kelulusan 100 persen bagi satu sekolah atau daerah tentu membanggakan. Tapi, itu cuma pencapaian semu jika menggunakan cara-cara yang mengingkari nilai-nilai karakter utama dan unggul manusia seperti disebutkan. Dan, yang harus dicamkan: itu menjadi bom waktu menuju kehancuran manusia Indonesia yang ingin dicapai lewat pembangunan, yaitu manusia seutuhnya yang sejahtera lahir-batin!.
Karena itu, sekali lagi, kita harapkan siswa dan guru tidak panik menghadapi UN mulai dua hari ke depan. Ini juga bagian dari pendidikan karakter yang mesti dijalani: berani menghadapi tantangan. Jika kita berani menghadapi dengan segala kemampuan dan kekurangan, terutama mengedepankan nilai-nilai kejujuran, hasilnya adalah kebanggaan dan harga diri yang sebenarnya yang menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan kelak.
Selamat menempuh ujian!

1 comment:

  1. sy masih 2 yahun lagi Pak ikut UN, meski demikian sy tetap siap, UN kapanpun OK. Terimakasih

    ReplyDelete

Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini

 

© Copyright yusuf blog 2010 -2011 | Design by Yusuf Blog | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...