Matematika :

Jul 7, 2011

Nazaruddin Kecoh Tim Pemburu

Keseriusan polisi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk sesegera mungkin menangkap tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games 2011 Palembang Muhammad Nazaruddin benar-benar dipertaruhkan. Walau masih berusia 32 tahun, kelihaian Nazaruddin dalam meloloskan jejak cukup lumayan. Buktinya, sudah dua kali tim KPK kecolongan. 

Kemarin, tim pemburu juga dibuat bingung dengan informasi yang beredar melalui blackberry messenger (bbm). Anggota DPR dari dapil Jember Lumajang itu disebut-sebut berada di Bangil, Jawa Timur. "Operasi pelarian memang dikendalikan dari Singapura, tapi Nazar ada di Bangil," begitu tulisan bbm yang beredar cepat di kalangan wartawan.

Saat dikonfirmasi ke Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam, polisi memilih wait and see.?Kalau itu informasi dari masyarakat tentu akan kita tindaklanjuti," kata jenderal dua bintang itu. Penelusuran polisi, kata Anton selalu dibicarakan dengan KPK. "Karena dia statusnya kan tersangka KPK. Kita membantu saja," ujar mantan Kapolda Jatim ini.

Rupanya, menurut informasi yang dihimpun koran ini, kerancuan siapa penjuru atau leader  dari tim pemburu itulah yang jadi penghambat di lapangan. Tim dari kepolisian menjadi hati-hati bergerak karena KPK juga punya tim sendiri. "Kita tidak ingin melangkahi," ujar sumber Jawa Pos kemarin.

Tim Polri yang berangkat ke Singapura beberapa hari lalu belum ditarik pulang. Meskipun, sudah ada pernyataan resmi dari pemerintah Singapura bahwa Nazaruddin tidak ada di negeri Singa. "Masih di Roxy Marina, Singapura," jelas perwira menengah ini.

Tadi malam, pesan singkat melalui blackberry messenger juga beredar. Isinya : Nazaruddin ditangkap Interpol di Manila. Wakil Ketua KPK Haryono Umar saat dihubungi tadi malam mengatakan, pihaknya belum mengetahui kabar tentang penangkapan Nazaruddin di Filipina itu.    

Tak hanya Haryono, Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Bambang Irawan juga mengaku belum mengetahui kabar penangkapan tersebut. Yang jelas, kata dia, hingga tadi malam, belum ada informasi yang masuk ke instansinya yang menyatakan bahwa mantan anggota Komisi III itu sudah berhasil di bekuk di luar negeri.

Menkopolhukam Djoko Suyanto dalam pesan singkatnya yang dikirimkan pada wartawan menegaskan, informasi tertangkapnya Nazaruddin di Filipina belum terkonfirmasi. "Sudah dicek ke KBRI Filipina tidak ada," kata mantan Panglima TNI itu.  

Sementara itu, Kapolri Jendral (Pol) Timur Pradopo saat ditemui seuasi rapat bersama timwas Bank Century di Gedung KPK mengatakan,  sampai saat ini keberadaan Nazaruddin belum bisa dideteksi. Namun, dia mengaku bahwa tim Polri sudah dikirimkan ke Singapura kini sedang berupaya keras untuk melacak keberadaan Nazaruddin.

"Tapi sampai sekarang belum ada laporan,"  kata Timur. Menurutnya, selain mengirimkan tim ke Singapura, Mabes Polri juga sudah mengirimkan red notice untuk memburu mantan Bendahara Umum Partai demokrat itu. Hal itu dilakukan sebagai tindaklanjut terhadap instruksi presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menangkap M Nazaruddin dari pelariannya.

Tapi saat disinggung tentang pernyataan pemerintah Singapura yang menyatakan bahwa Nazaruddin sudah tidak berada di sana, Timur mengaku akan mendalami dan menyelidiki laporan tersebut. "Itu semua informasi yang akan kami selidiki," katanya singkat.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan, pihaknya saat ini belum bisa memastikan keberadaan Nazaruddin. Yang bisa dipastikan, bahwa saat ini paspor Nazaruddin sudah dicabut, dan KemenkumHAM sudah memberitahukan status tersebut kepada seluruh perwakilan RI di luar negeri. "Mungkin dia ke Malaysia atau dimana. Tapi sekarang kami juga tidak tahu ada dimana itu (Nazaruddin)," kata Patrialis usai rapat kerja bersama Komisi III DPR RI.

Tugas untuk melacak Nazaruddin saat ini, kata Patrialis, sudah menjadi tanggung jawab Polri. Kapolri sendiri sudah menindaklanjuti status Nazaruddin ke situs interpol. Jika ada kendala pemulangan, tentu pihak Polri yang lebih tahu. "Saya tanya dulu ke kawan kepolisian," ujarnya.

Apakah betul Nazaruddin memiliki paspor lebih dari satu" Patrialis tidak mengetahui hal itu. Menurut dia, Nazaruddin terdaftar di pihak imigrasi dengan satu paspor saja. "Kalau ada yang lain, di luar sepengetahuan kita," katanya.

Patrialis juga tidak ingin berspekulasi atas informasi bahwa Pemerintah Singapura sengaja melindungi Nazaruddin. Menurut dia, informasi yang disampaikan oleh Kementrian Luar Negeri Singapura adalah resmi. Tidak mungkin KemenkumHAM sebagai bagian institusi pemerintah RI lantas menuding indikasi tersebut. "Kita harus menghormati kedaulatan negara masing-masing. Saya kira mereka (Singapura) juga tidak mau bohong lah," nilainya.

Pemerintah RI sendiri, kata Patrialis, tengah melakukan upaya untuk melacak dan kemudian memulangkan Nazaruddin. Namun, tentu tidak bisa semua informasi disampaikan kepada publik. "Polisi sekarang sudah jalan, kita tunggu saja hasilnya. Jadi gak bisa kita kasih tahu semua. Nanti malah gak dapat dong," tandasnya.

Sementara itu, kemarin KPK kembali memeriksa tersangka kasus suap wisma atlet Wafid Muharam. Sesmenpora non aktif tersebut kemarin dimintai keterangan perihal tentang proses pengadaan dan tender pelaksaan proyel wisma atlet. "Semua dijawab dengan tenang oleh pak Wafid," kata Erman Umar, kuasa hukum Wafid.

Selain tentang pengadaan proyek wisma atlet, kepada penyidik, Wafid juga menceritakan tentang pertemuannya dengan Menpora Andi Mallareng dan beberapa anggota DPR, yakni Muhammad Nazaruddin, dan Angelina Sondakh yang berlangsung di ruang Menpora di lantai 10.

"Baru kali ini pak Wafid ditanyai tentang pertemuan itu," kata Erman. Nah, menjawab pertanyaan itu, Wafid pun menceritakan bahwa memang benar Andi Mallarangeng memperkenalkan dirinya dengan Nazaruddin. Perkenalan tersebut terjadi pada di akhir pertemuan. "Waktu rapatnya hampir selesai, pak Wafid dipanggil ke ruangan Menpora lalu diperkenalkan. Jadi pak Wafid nggak tahu apa-apa tentang pertemuan waktu itu," katanya.

No comments:

Post a Comment

Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini

 

© Copyright yusuf blog 2010 -2011 | Design by Yusuf Blog | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...