Sebenarnya saya sudah
tidak berniat untuk melanjutkan postingan tentang Pembahasan Soal OSN
Matematika SMP sebagaimana postingan-postingan sebelumnya. Karena memang sudah
ada rujukan yang lebih valid dan komplit tentang penyelesaian soal tersebut,
yaitu di Bakti Olimpiade miliknya Bapak Eddy Hermanto.
Namun karena masih
ada dua nomor yang belum terselesaikan yaitu soal nomor 8 dan 10, maka saya
mengharuskan diri untuk memposting penyelesaian kedua soal tersebut.
Penyelesaian kedua soal tersebut saya ambil dari sumber yang saya sebutkan di
atas.
Berikut penyelesaian kedua
soal tersebut.
Soal 8
Ipin dan Upin
melakukan permainan Tic Tac Toe dengan sebuah papan berukuran 3 x 3. Ipin
mendapat giliran pertama dengan memainkan X. Upin memainkan O. Mereka harus mengisi
tanda X atau O pada papan catur secara bergantian. Pemenang pada permainan ini
adalah orang pertama yang berhasil menyusun tanda secara horizontal, vertical,
atau diagonal. Tentukan banyak posisi akhir yang mungkin, jika Ipin menang pada
langkah ke-4. Sebagai contoh, salah satu posisi akhir adalah seperti gambar di
samping.
Penyelesaian
Kemenangan Ipin dapat
dibagi dalam 2 kasus
•
Tiga
buah tanda X membentuk diagonal Ada 2 kemungkinan diagonal yaitu kiri bawah ke
kanan atas atau kanan bawah ke kiri atas.
Tanda X satu lagi
dipilih dari 6 tempat tersisa.
Tiga buah tanda O
dapat dipilih dari 5 tempat tersisa, banyaknya cara = 5C3 = 10
Jadi, banyaknya cara
Ipin menang = 2 ⋅ 6 ⋅ 5C3 = 120.
•
Tiga
buah tanda X membentuk horisontal maupun vertikal
Ada 6 kemungkinan 3
tanda X membentuk horisontal maupun vertikal.
Tanda X satu lagi
dipilih dari 6 tempat tersisa.
Tiga buah tanda O
tidak dapat membentuk horisontal maupun vertikal. Hanya ada 1 cara tiga buah
tanda O membentuk horizontal maupun vertikal pada masing-masing kasus.
Tiga buah tanda O
dapat dipilih dari 5 tempat tersisa, banyaknya cara = 5C3 = 10
Jadi, banyaknya cara
Ipin menang = 6 ⋅ 6 ⋅ (5C3 − 1) =
324.
Jadi, banyaknya cara
Ipin menang pada semua kasus = 120 + 324 = 444
∴ Jadi, banyaknya cara
Ipin menang = 444.
Soal 10
Perhatikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 2 satuan. Titik A, B, C,
dan D terletak pada bidang sisi bagian bawah. Titik I merupakan titik perpotongan
garis diagonal pada bidang sisi atas. Selanjutnya dibuat limas I.ABCD. Jika
limas I.ABCD dipotong oleh bidang diagonal yang menghubungkan titik-titik A, B,
G, dan H, tentukan volume limas terpancung bagian bawah
Penyelesaian
Perhatikan gambar.
Misalkan perpotongan
diagonal AC dan BD di titik J. Titik K dan L berurutan adalah pertengahan sisi
AB dan DC. Titik M terletak pada sisi IL sehingga KM adalah perpotongan bidang
diagonal ABGH dengan bidang IKL. Maka ∠MKL = ∠GBC = 45o. Misalkan titik N terletak pada
sisi KL sehingga MN tegak lurus KL. Maka MN adalah juga tinggi limas terpancung
bagian bawah.
IL = √5
Misalkan MN = t maka KN = t sehingga NL = 2 − t.
ΔMNL sebangun dengan ΔIJL sehingga MN : NL =
JI : JL
t : (2 – t) = 2/1 = 2
t = 4 − 2t sehingga t = 4/3
KM = t√2 = 4/3√2
(ML)2 = (MN)2 + (NL)2 = t2 + (2 −
t)2 =
20/9
ML = ⅔√5
Perpotongan bidang ABGH dengan bangun I.ABCD akan
berbentuk trapesium dengan salah satu garis sejajar adalah AB dengan tinggi
trapesium = KM. Misalkan trapesium tersebut adalah ABPQ dengan AB sejajar PQ.
Maka M adalah pertengahan PQ.
Karena PQ sejajar CD maka ΔIPQ sebangun dengan ΔICD sehingga PQ : CD
= IM : IL = ⅓
PQ = ⅓CD = ⅔
Alternatif 1 :
[ABPQ] = ½ (PQ + AB) ⋅ KM = 1/2(⅔ + 2) ⋅ ¾ √2 = 16/9√2
Tinggi limasan terpancung bagian atas sama dengan
jarak titik I ke alas ABPQ yang juga sama dengan jarak pertengahan FG dengan
garis BG, yaitu 1 ⋅ sin 45o = ½ √2.
Volume limas terpancung bagian atas = ⅓[ABPQ] ⋅ ½ √2 = ⅓ ⋅ 16/9√2 ⋅ ½ √2 = 16/27
Volume limas I.ABCD = ⅓[ABCD] ⋅ IJ = ⅓ ⋅ 2 ⋅ 2 ⋅ 2 = 8/3
Volume limas terpancung bagian bawah = 8/3 – 16/27 = 56/27
∴ Jadi, volume limas
terpancung bagian bawah = 56/27
Alternatif 2 :
Misalkan bidang yang memotong tegaklurus alas ABCD
dan melalui P memotong sisi AB di B’ dan sisi CD di C’. Misalkan juga bidang
yang memotong tegaklurus alas ABCD dan melalui Q memotong sisi AB di A’ dan
sisi CD di D’.
Tinggi limas terpancung bagian bawah = MN = t = 4/3
Volume limas terpancung bagian bawah = Volume
QA’D’PB’C’ + 2 ⋅ limas P.B’BCC’
Volume limas terpancung bagian bawah = (1/2 ⋅ BC ⋅ t) ⋅ QP + 2 ⋅ ⅓⋅ (B’B ⋅ BC) ⋅ t
Volume limas terpancung bagian bawah = ( ½ ⋅ 2 ⋅ ¾ ) ⋅ ⅔ + 2 ⋅ ⅓ ⋅ (32 ⋅ 2) ⋅ ¾ = 8/9 + 32/27 = 56/27
∴ Jadi, volume limas terpancung bagian bawah = 56/27
Ayo terus berkarya....
ReplyDeleteMau mencoba membahas OSN SMP 2009 ? atau 2010 (kalau sudah ada soalnya)
saya cuma punya yang tingkat kab. pak, tingkat prop & nasionalnya tidak ada.
ReplyDeleteada di http://olimatik.blogspot.com/
ReplyDelete