Negara-negara berkembang umumnya berada
di kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.
Negara-negara yang termasuk kelompok negara berkembang contohnya antara lain
Indonesia, Kazakhstan, India, Kamerun, dan Brasil. Umumnya, negara berkembang memiliki
ciri sebagai berikut.
1. Bekas Jajahan Negara Lain, Terutama
Negara-Negara Eropa
Karena penjajahan yang terjadi selama
ratusan tahun, tingkat pendidikan masyarakat di negara berkembang umumnya rendah.
Akibatnya, penduduk negara berkembang kurang mampu mengembangkan dirinya untuk
mengejar ketertinggalan dalam bidang pembangunan. Penjajahan selama ratusan
tahun juga telah menyebabkan hilangnya sejumlah kekayaan alam yang dapat
dijadikan sumber modal untuk pembangunan.
Masih banyak dampak kerusakan lain yang
diakibatkan oleh penjajahan. Akibat yang paling utama ialah menjadi rendahnya kepercayaan
diri bangsa-bangsa yang dijajah untuk dapat berdiri sejajar dengan
bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Hal ini menyebabkan bangsa-bangsa yang
pernah terjajah umumnya sulit mengembangkan tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakatnya.
2. Produksi Barang Sangat Bertumpu pada
Hasil Pertanian
Karena tingkat pendidikannya rendah,
kemampuan masyarakat dalam melakukan produksi hanya terbatas pada bercocok
tanam yang dipelajari secara turun temurun. Hal ini juga merupakan akibat tidak
langsung dari penjajahan selama ratusan tahun.
Secara umum hasil pertaniannya memiliki
nilai komoditas yang rendah karena cepat membusuk dan rusak. Hal ini berbeda dengan
hasil industri yang tahan lama dan bernilai tinggi.
Pertanian yang dilakukan secara
tradisional umumnya tidak memberikan hasil yang banyak dan melimpah. Keadaan
ini makin memperburuk kualitas hasil pertanian negara-negara berkembang
sehingga hasil-hasil pertaniannya kurang mampu bersaing dengan hasil-hasil
pertanian negara lainnya di pasar internasional. Alternatif untuk mengalihkan
tumpuan pada sektor selain sektor pertanian sangat terbatas karena rendahnya pengetahuan
masyarakat di luar sektor pertanian.
3. Memiliki Masalah Tekanan Penduduk
Tekanan penduduk berkisar pada tingkat
pengangguran tinggi, pertumbuhan penduduk tinggi, produktivitas rendah,
kualitas kehidupan rendah, dan kemiskinan.
Masalah-masalah tersebut berkaitan
langsung dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Sehingga masalah-masalah semacam
itu tidak akan dapat diberantas oleh pemerintah sepanjang masalah perekonomian
belum juga dapat diatasi. Di sisi lain, masalah perekonomian juga sangat
tergantung kepada kualitas kehidupan manusia, sehingga keduanya saling memengaruhi
satu sama lain. Akibatnya, hal itu menjadi masalah yang terus berputar dan tak
kunjung usai bila tidak diiringi oleh keinginan keras seluruh penduduknya untuk
maju.
4. Sumber Daya Alam Belum Banyak
Dimanfaatkan secara Maksimal
Penguasaan teknologi dan pendidikan yang
rendah menyebabkan negara berkembang memiliki kemampuan terbatas untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang ada.
Pengetahuan masyarakat akan potensi yang
dimiliki oleh wilayahnya sangat rendah, sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi
yang dimilikinya. Padahal, pemanfaatan sumber daya alam merupakan faktor
pendorong kemajuan suatu bangsa.
Sumber daya manusia yang rendah tidak
akan mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang paling tinggi
sekalipun. Karena itu, kemajuan sebuah negara sangat tergantung pada kemampuan
masyarakatnya dalam memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimilikinya.
Oleh karena itu ada beberapa negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang
sangat banyak namun tergolong ke dalam negara berkembang.
5. Kekurangan Modal untuk Melaksanakan
Pembangunan
Modal yang dimiliki negara berkembang
cenderung tersedot untuk mengatasi masalah-masalah sosial seperti telah
dijelaskan sebelumnya. Akibatnya, modal cepat habis dan tidak ada lagi modal
untuk melanjutkan proses pembangunan.
Adapun pengadaan modal melalui ekspor dan
pemasukan lainnya tidak dapat berjalan secara optimal karena ketidakmampuan menambah
pemasukan ke kas negara secara signifikan.
6. Cenderung Menggantungkan Kehidupan pada
Impor Hasil Industri dan Ekspor Hasil Pertanian
Kemampuan produksi yang rendah dan hanya
mengandalkan sektor pertanian menyebabkan adanya ketidakseimbangan dalam ekspor
dan impor. Modal pun banyak tersedot untuk membeli hasil industri. Sementara,
pemasukan hanya mengandalkan ekspor hasil pertanian yang nilainya tidak terlalu
tinggi.
Ketidakseimbangan antara ekspor dan impor
menyebabkan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran. Sehingga, terjadi
pengeluaran yang berlebihan tanpa diimbangi pemasukan yang menyebabkan kas
negara terus mengalami defisit atau kerugian. Akibatnya, perekonomian negara
menjadi tidak stabil yang makin memperparah keadaan.
Kurang lebih 80% penduduk dunia saat ini
tinggal di negara berkembang. Negara yang termasuk kategori berkembang melebihi
tiga perempat jumlah negara di seluruh dunia. Negara berkembang umumnya
memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Rata-rata angka pertumbuhan
penduduk di negara berkembang mencapai angka 1,6%. Sementara, rata-rata angka
pertumbuhan penduduk negara maju hanya 0,1%.
Selain itu, negara berkembang umumnya
memiliki tingkat kematian dan kelahiran bayi yang tinggi, serta tingkat harapan
hidup yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan nilai
gizi yang dikonsumsi penduduk di negara berkembang masih sangat rendah.
Penduduk negara berkembang umumnya
tinggal di pedesaan. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Tingkat pendapatan per kapitanya rata-rata sangat rendah. Pendapatan per kapita
rata-rata negara berkembang yang tersebar di berbagai kawasan berada di bawah
kisaran 5.000 dollar Amerika. Bahkan masih banyak negara berkembang yang pendapatan
per kapitanya berada pada kisaran angka ratusan dollar Amerika saja.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa negara-negara berkembang ditandai dengan ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Produksi barang-barang primer seperti
pertanian masih dominan.
b. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya
tinggi.
c. Jumlah lapangan kerja dengan tenaga
kerja yang ada tidak seimbang.
d. Tingkat produktivitasnya masih rendah.
e. Tingkat kesejahteraan penduduknya
rendah.
f. Angka beban tanggungannya masih
tinggi.
g. Kualitas atau tingkat keahlian dan
keterampilan tenaga kerjanya masih rendah.
h. Pendapatan nasional dan pendapatan per
kapita penduduknya masih rendah.
i. Ketergantungan terhadap negara lain
tinggi dan mudah terpengaruh.
j. Daya beli masyarakatnya masih rendah.
k. Tingkat kemiskinan penduduknya masih
tinggi.
l. Tingkat pengangguran yang tinggi
berdampak pada tingginya angka kriminalitas.
No comments:
Post a Comment
Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini