Menurut
Worell dan Stilwell, perhatian dapat didefinisikan sebagai suatu strategi
kognitif yang mencakup empat faktor, yaitu: 1) berorientasi ke suatu masalah,
2) meninjau sepintas isi masalah, 3) memusatkan diri pada aspek-aspek yang
relevan, dan 4) mengabaikan stimuli yang tidak relevan.
Di dalam
proses belajar mengajar matematika, perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya. Siswa harus mempunyai perhatian yang cukup besar mengenai apa yang
dipelajari, sehingga ia dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk
diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang ada atau datang dari
luar. Perhatian dapat membuat siswa 1) mengarahkan diri ke tugas yang akan
diberikan, 2) melihat masalah-masalah yang akan diberikan, 3) memilih dan
memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan, dan 4) mengabaikan
hal-hal lain yang tidak relevan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perhatian seseorang:
a.
Faktor
internal, mencakup :
1)
Pemberian
stimulus yang sesuai dengan minat siswa akan lebih mudah menarik perhatiannya.
2)
Kelelahan,
baik fisik maupun mental akan mengurangi perhatian.
3)
Orang
yang exstrovert membutuhkan istirahat di antara waktu belajarnya, karena
mereka akan sulit berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang seperti halnya
mereka yang introvert.
b.
Faktor eksternal, meliputi:
1)
Intensitas
stimulus, makin kuat intensitas stimulus yang disajikan, makin besar pula
perhatian siswa terhadapnya (semakin banyak keterlibatan siswa dalam perumusan
pengetahuan: faktual, konseptual, atau prosedural), akan semakin besar
perhatian siswa.
2)
Stimulus
yang baru dan tidak umum (lazim) akan lebih menarik perhatian.
3)
Keragaman
stimuli, dengan lain perkataan stimuli yang berubah-ubah atau variatif akan
lebih menarik perhatian.
4)
Beberapa
warna lebih mudah menarik perhatian dibanding dengan warna lain (misalnya warna
merah),
5)
Stimulus
yang bergerak lebih menarik perhatian dibanding dengan stimulus yang tidak
bergerak,
6)
Penyajian
stimulus secara berkala dan berulang-ulang dengan tidak membosankan, akan lebih
menarik perhatian daripada yang disajikan secara cepat dan hanya untuk sekali
saja.
Cara-cara yang dapat dipakai guru
untuk “menarik perhatian” siswanya,
antara lain:
1)
Mengetahui
minat siswa. Hal ini tergantung antara lain dari umur, status sosial ekonomi,
harapan, pengalaman, keberhasilan, kejadian-kejadian di dunia, dan sebagainya.
2)
Memberikan
pengarahan, pancingan/inisiasi, dan petunjuk yang memotivasi, misalnya
bagian mana yang penting, apa yang akan diujikan, dan sebagainya.
3)
Menjelaskan
tujuan-tujuan belajar, topik-topik, dan kesimpulan-kesimpulan dari materi yang
akan dipelajari.
4)
Memberi
advance organizers dalam bentuk singkatan tentang materi yang akan
dibicarakan dan hubungannya dengan apa yang telah diperoleh siswa.
5)
Mengadakan
tes awal atau kuis/pertanyaan.
6)
Untuk
tetap dapat menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan hal-hal
tersebut di bawah ini:
a)
Menyajikan
stimuli yang beraneka ragam.
b)
Mengubah
saluran komunikasi, sehingga tidak menjemukan.
c)
Membuat
siswa melakukan aktivitas fisik dan pikiran.
d)
Memberikan
selingan humor selama penyajian/ pembelajaran.
e)
Menunjukkan
kepada siswa kesenangan dalam membimbing / mengajar.
f)
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan selama presentasi sebagai alat untuk memberikan
penekanan, atau mengulangi hal-hal pokok.
g)
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencatat.
h)
Memberikan
hand-outs atau lembar-lembar
tugas.
No comments:
Post a Comment
Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini