Para peneliti meyakini terdapat perbedaan antara orang sehat dengan penderita autis. Dalam studi yang dipublikasikan Journal Nature disebutkan peada penderita Autis menunjukkan karakter yang unik, yaitu menghilangnya lobus frontal dan temporal. Gen yang terdapat dalam lokasi itu harusnya aktif di setiap wilayah. Namun, pada penderita Autis memiliki ekspresi gen yang sama.
The National Autistic Society menyebutkan bahwa temuan baru ini akan sangat bermanfaat untuk perawatan penderita Autis di masa depan.
Disebutkan, gangguan spektrum Autisme, termasuk sindrom Asperger adalah hal biasa dan mempengaruhi lebih dari 500.000 orang di Inggris. Penderita ini diduga disebabkan oleh kombinasi genetika dan lingkungan.
Profesor Daniel Geschwind, dari University of California, Los Angeles, mengatakan jika penerita Autis dipilih secara acak, maka ditemukan penyebab penyakit yang unik, bisa berbeda antara yang satu dengan lainnya.
"Namun ketika kita meneliti bagaimana gen dan protein berinteraksi dalam otak orang autis, kita melihat pola yang didefinisikan dengan baik bersama benang merah ini bisa memegang kunci untuk menunjukkan dengan tepat asal gangguan itu," jelas Daniel Geschwind seperti dilansir BBC, Kamis (26/5).
Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan di Inggris, Amerika Serikat dan Kanada membandingkan sampel dari 19 otak autis dan 17 yang sehat. Mereka melihat bahwa 209 gen terkait dengan cara sel-sel otak bekerja dan berbicara satu sama lain sedang bekerja di tingkat yang lebih rendah dalam otak autis. Sementara 235 gen terkait dengan respon kekebalan dan inflamasi diekspresikan lebih kuat.
Para peneliti mengatakan banyak gen ini telah dikaitkan dengan kondisi tersebut. Mereka juga mencatat bahwa tidak ada lagi perbedaan dalam gen ditampilkan dalam lobus frontal dan temporal di otak.
"Sebaliknya, lobus frontal mirip lobus temporal," tambah Profesor Daniel Geschwind.
Sementara itu, Richard Mills, Direktur Penelitian di National Autistic Society mengatakan mereka lebih memahami perbedaan antara otak penderita autisme dan mereka yang normal.
"Jika direplikasi temuan ini penting bagi pengembangan intervensi yang dapat mengurangi efek melumpuhkan dari autisme." pungkasnya.(bbc/fuz/jpnn)
Jul 7, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini