Muhammad Ali, salah satu penderita Parkinson. |
Sebelum ditemukan bakteri ini, kalangan medis meyakini bahwa penyakit Parkinson berhubungan dengan pukulan yang diterima oleh Ali saat bertinju.
Dalam sebuah penelitian pada tikus, makhluk yang disengaja terinfeksi bakteri Helicobacter pylori langsung mengeluarkan gejala-gejala terkena penyakit parkinson. Penemuan ini dipresentasikan dalam pertemuan merican Society for Microbiology di AS.
Menurut penelitian mereka, tikus yang berusia setengah baya atau disamakan dengan usia manusia sekitar antara 55 hingga 65 tahun, yang terinfeksi bakteri itu dalam enam bulan menunjukkan gejala yang berhubungan dengan Parkinson. Gerakan mereka mulai berkurang (melambat) dan kurangnya reaksi pada otaknya.
"Pada tikus muda tidak terlihat perubahan," kata peneliti seperti dilansir BBC News,Senin (23/5).
Seemntara itu, Dr Traci Testerman, dari Louisiana State University Health Sciences Center, mengatakan temuan mereka akan bakteri ini memainkan sangat penting dalam perkembangan penyakit Parkinson pada manusia.
"Hasilnya jauh lebih dramatis pada tikus berumur dari pada tikus yang masih muda. Ini menunjukkan bahwa penuaan meningkatkan tingkat kerentanan normal untuk perubahan Parkinsonian pada tikus, seperti yang terlihat juga pada manusia," jelas Traci.
Para peneliti menyakini bahwa bakteri ini memproduksi bahan kimia meracun otak. Mereka mengatakan bakteri H. Pylori bisa mengambil kolesterol dari tubuh dan proses itu dengan menambahkan kelompok gula.
Dr Testerman mengatakan ini kimia baru hampir identik dengan yang ditemukan dalam biji dari tanaman cycad, yang telah terbukti dapat memicu penyakit Parkinson seperti antara orang-orang di Guam.
"Neuron tertentu dibunuh sebelum gejala dimulai, dan banyak lagi yang terbunuh karena penyakit berlangsung. Neuron tidak akan tumbuh kembali," tambahnya.
Dr Kieran Breen, direktur riset Parkinson di Inggris, mengatakan: "Kami percaya Parkinson kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan bersama dengan kerentanan genetik individu untuk mengembangkan kondisi tersebut," tegasnya.
Dia mengatakan ada beberapa bukti bahwa bakteri dapat mencegah obat utama untuk mengobati parkinson, levodopa, diserap, tetapi tidak ada bukti kuat bahwa orang yang memiliki H. pylori dalam usus mereka sebenarnya lebih mungkin untuk mengembangkan Parkinson.
Dia menambahkan: "Studi saat ini adalah menarik dan menunjukkan bahwa bakteri dapat melepaskan racun yang bisa membunuh sel-sel saraf. Namun, hasilnya harus diperlakukan dengan hati-hati. Penelitian dilakukan pada tikus yang terinfeksi dengan dosis yang relatif tinggi bakteri atau ekstraknya. Sementara mereka mengalami masalah gerakan, kita tidak tahu apakah ini sebenarnya karena kematian sel-sel saraf perlu penelitian lebih lanjut," pungkasnya.(BBC/fuz/jpnn)
No comments:
Post a Comment
Jika ada yang ingin disampaikan tentang isi blog ini, mohon kiranya berkenan untuk memberikan komentar di sini